ramadhan = produktivitas TOTAL
Rasulullah saw yang pada intinya menyatakan bahwa : †Pada bulan ini tarikan dan desahan nafas orang-orang beriman yang berpuasa adalah tasbih, tidurnya adalah ibadah. Bulan dimana hari-harinya sangat mulia, waktu malamnya sangat mulia, detik demi detik waktunya adalah waktu yang paling berharga, semua permohonan yang dipanjatkan dengan khusu’ akan diijabah, semua amal baik pasti diterima dan doa-doanya dikabulkan.â€
Ramadhan atau bulan puasa masih sering menjadi alasan menurunnya produktifitas individu yang menjalankannya yang pada akhirnya mempengaruhi produktifitas tim atau organisasinya. sejarah menjelaskan adanya sebuah kegiatan yang luar biasa, bahkan tercatat menjadi sebuah peristiwa besar tercatat pada bulan puasa. Indonesia merdeka tanggal 17 agustus 1945 terjadi pada bulan puasa.Tentunya sepanjang bulan puasa itulah sebuah kinerja individu dan organisasi meningkat dengan angka yang melebihi dari hari-hari biasanya sehingga proklamasi dapat dikumandangkan.
Tapi saat ini terlihat produktifitas individu dan organisasi menjadi menurun, dengan lebih pendeknya jam pelayanan publik, masjid penuh dengan orang yang hanya menunggu waktu berbuka puasa sambil tidur-tiduran. padahal potensi ibadah dan pahala lain terbuka lebar-lebar dengan melakukan aktifitas yang produktif untuk meningkatkan kinerja individu dan organisasi.
Bulan puasa menjadi alasan bagi individu untuk pulang lebih awal, atau datang terlambat. atau untuk menurunkan ritme pekerjaan yang dilakukannya. meskipun tidurpun adalah ibadah, tetapi ada tingkatan ibadah yang lebih tinggi lagi yaitu bagaimana kinerja yang dilakukan dengan sebaik-baiknya sehingga setiap usaha dan kinerja kita menjadi lebih berpahala.
Catatan besar pada jaman Rosululloh juga dicapai pada saat bulan puasa, dimana pemanfaatan bulan penuh hikmah ini dimaksimalkan dalam pencapaian hasil duniawi dan pahala dalam konteks ukhrowi. sebuah keseimbangan kinerja yang luar biasa ditawarkan pada bulan puasa.
Ramadhan adalah produktifitas total. salam produktifitas
Ramadhan atau bulan puasa masih sering menjadi alasan menurunnya produktifitas individu yang menjalankannya yang pada akhirnya mempengaruhi produktifitas tim atau organisasinya. sejarah menjelaskan adanya sebuah kegiatan yang luar biasa, bahkan tercatat menjadi sebuah peristiwa besar tercatat pada bulan puasa. Indonesia merdeka tanggal 17 agustus 1945 terjadi pada bulan puasa.Tentunya sepanjang bulan puasa itulah sebuah kinerja individu dan organisasi meningkat dengan angka yang melebihi dari hari-hari biasanya sehingga proklamasi dapat dikumandangkan.
Tapi saat ini terlihat produktifitas individu dan organisasi menjadi menurun, dengan lebih pendeknya jam pelayanan publik, masjid penuh dengan orang yang hanya menunggu waktu berbuka puasa sambil tidur-tiduran. padahal potensi ibadah dan pahala lain terbuka lebar-lebar dengan melakukan aktifitas yang produktif untuk meningkatkan kinerja individu dan organisasi.
Bulan puasa menjadi alasan bagi individu untuk pulang lebih awal, atau datang terlambat. atau untuk menurunkan ritme pekerjaan yang dilakukannya. meskipun tidurpun adalah ibadah, tetapi ada tingkatan ibadah yang lebih tinggi lagi yaitu bagaimana kinerja yang dilakukan dengan sebaik-baiknya sehingga setiap usaha dan kinerja kita menjadi lebih berpahala.
Catatan besar pada jaman Rosululloh juga dicapai pada saat bulan puasa, dimana pemanfaatan bulan penuh hikmah ini dimaksimalkan dalam pencapaian hasil duniawi dan pahala dalam konteks ukhrowi. sebuah keseimbangan kinerja yang luar biasa ditawarkan pada bulan puasa.
Ramadhan adalah produktifitas total. salam produktifitas
BalasHapusAgen s128 adalah situs sabung ayam online sebagai salah satu penyedia jasa
sabung ayam bangkok di indonesia.