RI Ikut Pengaruhi Keseimbangan Ekonomi Baru Dunia
INILAH.COM, Jakarta - Indonesia merupakan satu dari tujuh negara berkembang Asia yang mengkontribusi hampir 50% pertumbuhan (PDB) dunia saat ini.
"Kontribusi negara berkembang Asia terhadap PDB dunia menuju 50%. Tapi 90% dari negara itu dihasilkan oleh hanya tujuh negara termasuk Indonesia sebagai negara nomor tiga setelah China dan India," ujar Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar di Jakarta, Selasa (23/10/2013).
Menurutnya, kondisi tersebut merupakan keseimbangan baru ekonomi dunia. "Itu menyebabkan posisi tawar kita di tingkat global dan regional," ucapnya.
Karenanya, lanjut Mahendra, Indonesia tidak perlu cemas dalam masa transisi ekonomi baru tersebut. "Itu karena posisi Indonesia berada di tengah-tengah yang mempengaruhi perubahan dan transisi keseimbangan baru ekonomi dunia," tuturnya.
Dia menambahkan Indonesia bisa terus bertahan di tengah krisis yang terjadi saat ini dengan mengedepankan keseimbangan domestik. "Ini harus dikelola secara berkelanjutan," katanya.
Selain ekonomi domestik, peningkatan belanja modal juga akan ikut menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain itu juga pertumbuhan investasi yang secara riil akan memberi pertumbuhan pendapatan negara. Kemudian pertumbuhan kredir perbankan dan pembangunan infrastruktur juga ikut membantu menjaga pertumbuhan ekonomi ke depan.
Mahendra menegaskan untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi ke depan setidaknya ada 3 pekerjaan rumah yang besar yang harus dlakukan, yaitu mengatasi masalah subsidi BBM, pembenahan infratruktur, dan memperbaiki governance dangan mengatasi korupsi. [ast]
Sumber: http://id.berita.yahoo.com
"Kontribusi negara berkembang Asia terhadap PDB dunia menuju 50%. Tapi 90% dari negara itu dihasilkan oleh hanya tujuh negara termasuk Indonesia sebagai negara nomor tiga setelah China dan India," ujar Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar di Jakarta, Selasa (23/10/2013).
Menurutnya, kondisi tersebut merupakan keseimbangan baru ekonomi dunia. "Itu menyebabkan posisi tawar kita di tingkat global dan regional," ucapnya.
Karenanya, lanjut Mahendra, Indonesia tidak perlu cemas dalam masa transisi ekonomi baru tersebut. "Itu karena posisi Indonesia berada di tengah-tengah yang mempengaruhi perubahan dan transisi keseimbangan baru ekonomi dunia," tuturnya.
Dia menambahkan Indonesia bisa terus bertahan di tengah krisis yang terjadi saat ini dengan mengedepankan keseimbangan domestik. "Ini harus dikelola secara berkelanjutan," katanya.
Selain ekonomi domestik, peningkatan belanja modal juga akan ikut menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain itu juga pertumbuhan investasi yang secara riil akan memberi pertumbuhan pendapatan negara. Kemudian pertumbuhan kredir perbankan dan pembangunan infrastruktur juga ikut membantu menjaga pertumbuhan ekonomi ke depan.
Mahendra menegaskan untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi ke depan setidaknya ada 3 pekerjaan rumah yang besar yang harus dlakukan, yaitu mengatasi masalah subsidi BBM, pembenahan infratruktur, dan memperbaiki governance dangan mengatasi korupsi. [ast]
Sumber: http://id.berita.yahoo.com
Agen s128 adalah situs sabung ayam online sebagai salah satu penyedia jasa
BalasHapusayam sabung, di indonesia.